Kathmandu, aspekindonesia.com | (29 Agustus 2025) – Konferensi Pendirian UNI-APRO Care (UNI-APRO Care Founding Conference) resmi digelar pada 28–29 Agustus 2025 di Kathmandu, Nepal. Acara bersejarah ini menandai lahirnya wadah baru perjuangan serikat pekerja sektor perawatan di kawasan Asia-Pasifik.
Dalam konferensi tersebut, Mrs. Catalina Gonzales dari Uniland Workers Union Australia terpilih sebagai Presiden UNI APRO Care. Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Mrs. Gonzales, seraya menegaskan dukungan penuh terhadap penguatan solidaritas internasional di sektor perawatan yang menjadi tulang punggung layanan masyarakat.
Konferensi ini dihadiri perwakilan serikat pekerja dari berbagai negara, termasuk afiliasi Nepal seperti UNIPHIN, HEVON, dan ANHVWU yang tergabung dalam UNI Nepal Liaison Council. Para delegasi membahas strategi regional untuk memperbaiki kondisi kerja, melindungi hak-hak pekerja perawatan, serta memperkuat kerja sama lintas negara.
“Ini adalah hari besar bagi pekerja perawatan di Asia dan Pasifik. Dengan berdirinya UNI-APRO Care, kita memulai babak baru dalam memperjuangkan martabat dan kesejahteraan pekerja sektor ini,” tegas Rajendra Acharya, Sekretaris Regional UNI Asia & Pacific dalam pidato pembukaan.
Konferensi meluncurkan agenda kerja lima tahun yang berfokus pada:
- Peningkatan standar kerja di sektor kesehatan, perawatan lansia, dan layanan sosial.
- Perlindungan hak pekerja migran di bidang perawatan.
- Advokasi kepada pemerintah dan pemberi kerja untuk pengakuan lebih besar atas kontribusi pekerja perawatan.
- Penguatan kapasitas serikat pekerja lokal, khususnya dalam memperjuangkan isu gender dan kesejahteraan.
Pemilihan Kathmandu sebagai lokasi konferensi juga menjadi simbol solidaritas internasional terhadap pekerja Nepal, yang tahun lalu terdampak banjir besar dan tanah longsor. UNI Asia & Pacific sebelumnya telah menyalurkan bantuan darurat serta menyatakan dukungan moral bagi komunitas pekerja di negara tersebut.
Para peserta konferensi sepakat bahwa UNI-APRO Care akan menjadi motor penggerak perubahan di sektor perawatan, yang meski tumbuh pesat, kerap terabaikan dari sisi perlindungan kerja.
“Pekerja perawatan adalah tulang punggung masyarakat. Kini saatnya suara mereka didengar lebih keras di tingkat nasional maupun regional,” ujar Hengky Suryo Winoto, Sekretaris Sektor Kesehatan, Farmasi, dan Rumah Sakit ASPEK Indonesia sekaligus Ketua umum Serikat Karyawan Krakatau Medika.
Dengan terselenggaranya konferensi ini, Kathmandu meneguhkan posisinya sebagai salah satu pusat penting gerakan serikat pekerja internasional, khususnya bagi mereka yang berjuang di garis depan layanan perawatan.(TM/RS)