Cikarang, aspekindonesia.com | (04/09/2024) PT. United Tractors Pandu Engineering (UTPE) dengan bangga menggelar acara Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan Serikat Pekerja United Tractors Pandu Engineering (SP UTPE) hari ini. Acara ini menandai pergantian kepemimpinan dari Ketua Umum lama, Kamanto, periode 2021-2024, kepada Ketua Umum yang baru, Wahyudin, untuk periode 2024-2027.
Acara tersebut berlangsung dengan sukses dan penuh kehangatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari ASPEK Indonesia dan manajemen PT. UTPE. Hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Nasional ASPEK Indonesia, Fahrizal; Presiden ASPEK Indonesia, Muhamad Rusdi; serta dua Wakil Presiden ASPEK Indonesia, Alfasah Saepuloh dan Rukanda, yang juga merupakan Ketua Umum Serikat Pekerja United Tractors (SP UT). Beberapa pengurus SP UT, seperti Deni dan Adi, turut serta dalam perayaan ini. Selain itu, jajaran manajemen PT. United Tractors Pandu Engineering (UTPE) dan perwakilan manajemen PT. United Tractors sebagai induk perusahaan juga turut meramaikan acara ini.
Dalam sambutannya, Bapak David, perwakilan manajemen PT. UTPE, mengungkapkan apresiasinya terhadap hubungan yang telah terjalin erat antara manajemen dan serikat pekerja. “Selama 41 tahun perusahaan berdiri, kita selalu bersinergi untuk memajukan perusahaan. Kerja sama yang harmonis antara manajemen dan serikat pekerja adalah kunci untuk memastikan kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Semoga kita terus tumbuh dan berkembang, kemudian sejahtera bersama!,” ujar Bapak David.
Kamanto, Ketua Umum SP UTPE periode 2021-2024, Dalam sambutannya, Kamanto mengungkapkan rasa bangganya dan penghargaan yang mendalam atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin SP UTPE. Ia juga menekankan pentingnya prinsip komunikasi yang baik yang selalu ditekankan oleh ASPEK Indonesia. “ASPEK Indonesia telah banyak mengajarkan kami tentang pentingnya komunikasi yang baik dan social dialog sebagai kunci untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis. Kami berkomitmen untuk terus menjaga prinsip ini,” ujarnya.
Kamanto juga berharap kepengurusan yang baru dapat melanjutkan dan meningkatkan apa yang telah kita capai bersama. Komunikasi yang baik dan sosial dialog adalah kunci untuk hubungan industrial yang harmonis,” imbuh Kamanto.
Rukanda menjelaskan pentingnya bipartit yang rutin dilakukan oleh SP UT. “Di SP UT, kami mengadakan pertemuan bipartite setiap minggu untuk menangani dan memecahkan masalah sebelum berkembang menjadi isu besar. Praktik ini memungkinkan kami untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan mendeteksi masalah secara dini,” kata Rukanda.
Dia menyarankan agar SP UTPE mengadopsi pendekatan serupa untuk memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara manajemen dan serikat pekerja. “Kami percaya bahwa dengan melakukan bipartit secara rutin, SP UTPE dapat lebih proaktif dalam menangani isu-isu dan memastikan hubungan industrial tetap harmonis. Hubungan yang kuat antara manajemen dan serikat pekerja sangat penting untuk keberhasilan perusahaan dan kesejahteraan karyawan,” jelas Rukanda.
Rukanda juga menyebutkan bahwa PT UT adalah rumah kedua bagi para pekerjanya. “Kami memandang PT UT sebagai tempat yang harus kami jaga bersama. Dengan sinergi antara manajemen dan serikat pekerja, kami dapat mencapai tujuan bersama dan memastikan keberlanjutan perusahaan,” pungkasnya.
Muhamad Rusdi membuka sambutannya dengan menekankan bahwa hubungan industrial yang efektif harus berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan. “Hubungan industrial yang harmonis tidak hanya bergantung pada aturan dan logika, tetapi juga pada empati dan pengertian. Nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi inti dari setiap interaksi kita,” ujar Rusdi.
Rusdi juga menegaskan ASPEK Indonesia sebagai induk organisasi dari SP UTPE akan mendorong 3 hal : Pertama, Serikat sebagai alat perjuangan. “Serikat pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan dan melindungi anggotanya,” ungkap Rusdi.
Kedua, Serikat sebagai alat Perusahaan. “Serikat pekerja harus berfungsi sebagai mitra dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan produktivitas perusahaan akan berdampak positif pada kesejahteraan karyawan,” jelasnya.
Ketiga, Serikat sebagai alat pengawal aturan ketenagakerjaan. “Serikat pekerja juga harus menjadi pengawal aturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan memastikan penerapan yang adil, serikat pekerja membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik,” tambah Rusdi.
Rusdi menutup sambutannya dengan harapan agar United Tractors (UT) Group dapat menjadi role model dalam penerapan hubungan industrial yang harmonis dan adil. “Kami berharap UT Group menjadi contoh bagi gerakan buruh di Indonesia dalam menerapkan hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan,” pungkasnya.
Wahyudin, yang kini memimpin SP UTPE dengan penuh semangat. Dalam pidato penutupnya, Wahyudin menyatakan harapannya untuk masa kepemimpinannya. “Saya berharap kita semua bisa berkolaborasi dengan lebih efektif dan berkomunikasi lebih baik. Dengan komunikasi yang lebih baik, kita dapat menciptakan ekosistem kerja yang lebih produktif dan hubungan industrial yang harmonis. Tujuan akhir dari semua ini adalah mencapai target perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan karyawan UTPE,” kata Wahyudin.
Acara ini diakhiri dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan, mencerminkan hubungan solid antara manajemen dan serikat pekerja, serta semangat untuk masa depan yang lebih baik.(TM/RS)