MENAKER MEMINTA ASPEK INDONESIA BERKONTRIBUSI UNTUK BANGSA & NEGARA

Jakarta, 13 Februari 2025 – Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Seminar Nasional Membangun Kemitraan Hubungan Industrial untuk Sektor Commerce Indonesia” di Hotel Balairung, Jakarta. Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait dalam sektor ketenagakerjaan dan hubungan industrial, dengan tujuan untuk memperkuat kemitraan antara serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah demi kemajuan sektor commerce Indonesia.

Seminar ini mengundang sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D sebagai keynote speaker, serta pembicara lainnya yang terdiri dari Alice Chang (Direktur UNI Apro Commerce), Katsutoshi Matano (Komite Eksekutif Pusat & Direktur Hubungan Internasional UA Zensen Jepang), Muhamad Rusdi (Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia), Dr. H. Solihin (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia), Abun Jufar Jaya (Kepala Divisi Sumber Daya Manusia), dan Ayako Nakata (Asisten Direktur Hubungan Internasional UA Zensen Jepang).

Dalam sambutannya, Presiden ASPEK Indonesia, Muhamad Rusdi, menegaskan bahwa ASPEK Indonesia siap bertransformasi menjadi organisasi yang lebih maju, modern, serta konstruktif dan kontributif bagi semua pemangku kepentingan, di tengah situasi ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih lesu, baik anggota, afiliasi, perusahaan, maupun pemerintah. “Kami berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri yang memberikan kesejahteraan bagi para pekerja dan kemajuan bagi perusahaan. Oleh karena itu, kami memahami bahwa hubungan industrial yang harmonis, kemajuan perusahaan, dan kesejahteraan karyawan bersifat dinamis. Kondisinya bergantung pada komitmen dan upaya bersama dari pengusaha, pekerja, dan pemerintah untuk saling memahami serta membantu memenuhi kebutuhan masing-masing pihak.”

Rusdi juga menjelaskan bahwa dialog sosial yang mengedepankan musyawarah dalam setiap pengambilan kebijakan menjadi sarana yang efektif untuk mewujudkan produktivitas dan pendapatan perusahaan, termasuk kesejahteraan karyawan. Ditambah dengan adanya komitmen kuat dari pemerintah untuk mewujudkan kepastian dan perlindungan kerja serta kepastian dan kelangsungan usaha.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli mengungkapkan bahwa usia ASPEK Indonesia yang telah mencapai 26 tahun menandakan kematangan organisasi. “ASPEK harus siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dan berkontribusi lebih besar untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Yassierli menyampaikan bahwa hubungan industrial yang harmonis seharusnya mudah diterapkan di Indonesia, karena bangsa ini menjunjung tinggi gotong royong, kebersamaan, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, tanpa melihat siapapun itu, baik di manajemen maupun pekerja. Kesetaraan dan kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung dalam DNA ideologi bangsa kita, yaitu Pancasila.

Prof. Yassierli juga mengungkapkan perlunya masukan terkait regulasi, mengingat perkembangan zaman yang memerlukan penyesuaian regulasi. “Kita semua tahu bahwa saat ini adalah era e-commerce dan pekerja platform, yang belum memiliki regulasi yang jelas. Artinya, kita harus menyempurnakan regulasi yang ada,” jelasnya.

“Kondisi saat ini, pengusaha selalu berbicara tentang profit, sementara pekerja berbicara tentang kesejahteraan. Oleh karena itu, kami dari Kementerian Ketenagakerjaan ingin mendorong kedua belah pihak untuk duduk bersama dan bersinergi, baik pekerja maupun pengusaha, untuk berbicara tentang produktivitas bersama. Produktivitas menjadi titik temu untuk mendapatkan profit perusahaan maupun kesejahteraan pekerja. Semua memiliki peran strategis untuk meningkatkan produktivitas itu, dan itulah yang ingin kita wujudkan ke depannya, sehingga terwujudlah hubungan industrial yang harmonis,” pungkas Prof. Yassierli.

Alice Chang, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya dialog konstruktif antara serikat pekerja dan manajemen. “Perundingan yang baik akan menghasilkan solusi terbaik bagi perusahaan dan seluruh karyawan,” kata Alice.

Ayako Nakata juga menekankan pentingnya transparansi dalam merumuskan program kesejahteraan karyawan. “Kerja sama yang terbuka antara trade union dan perusahaan sangat penting dalam meningkatkan produktivitas serta memastikan kesejahteraan karyawan,” ujarnya.

Seminar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kemitraan yang lebih baik antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, guna menciptakan iklim industri yang lebih kondusif dan sejahtera di Indonesia.eminar ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait dalam sektor ketenagakerjaan dan hubungan industrial, dengan tujuan untuk memperkuat kemitraan antara serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah demi kemajuan sektor commerce Indonesia. (TM/RS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*